aZnGO7CmWNAcFEEPGLxW9JB0TB6rvGl7wfQ0IjDB

Saya Menjadi Guru

Saya jadi guru, padahal sewaktu kecil tidak ada cita cita mau jadi guru. Tapi mungkin bisa dikatakan ini adalah rezeki. Jalan saya yang harus dijalani dengan menjadi seorang guru. Jadi seorang guru sekarang ini menjadi profesiku. Bukan perihal yang mudah untuk menjadi seorang guru, ada istilah guru itu "Digugu dan Ditiru". Waduh, digugu dan ditiru, padahal saya ini orangnya agak sedikit pecicilan. Pendiem pula, mana gak jago ngomong juga. Tapi, ya harus gimana lagi, tetap harus saya jalani.

Asal Usul Saya jadi Guru

Saya lulus SMA tahun 2010. Mungkin seperti orang lain, setiap orang yang lulus tingkat SMA, ingin melanjutkan ke jenjang yanh lebih tinggi. Ya, benar saya ingin Kuliah.

Ketika mau kuliah, sempat bingung juga sih. Kemana, dimana, dan apa sebenarnya minat saya. Karena saya ini tipe orang yang mager dan agak sedikit malas, saya memutuskan untuk kuliah di Kampung sendiri, biar dekat ke kampusnya, tinggal jalan kaki saja. Tepatnya di IAIC atau Institut Agama Islam Cipasung. Saya ambil Jurusan PAI atau Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Walau sebenarnya awal minat saya di Ekonomi Syari'ah. Apa boleh buat, PAI saja deh.

Saya tidak tahu, kalau Fakultas Tarbiyah itu nantinya harus jadi Guru. Dan dengar dengar, nantinya harus Praktek Mengajar di Sekolah. Agak membuat nyali saya ciut pada awalnya, padahal itu baru mau masuk kuliah. Well, saya jalani saja semuanya dengan baik. Toh kita ini belajar, jadi nantinya akan ada kata wajar.

Tak terasa kuliahku berjalan satu semester. Nah, dari sini awal saya harus belajar jadi guru. Salah saru guru di Madrasah dekat rumah, harus cuti karena akan mengikuti KKN. Kebetulan guru tersebut masih sodara. Jadi, minta bantuan saya untuk badal atau menggantikannya sementara. Dan saya pun menyanggupinya. Namun saya tidak bertanya dulu, ternyata eh ternyata saya harus jadi gur Olahraga. Padahal saya ini orang yang mager dan pemalas, dan ini harus Olahraga, sungguh mantap.

Diangkat Jadi Guru Tetap Yayasan

Setelah saya selesai menggantikan guru yang KKN tadi, saya merasa sedih, karena sudah lumayan dekat dengan anak-anak. Tapi apa boleh buat, toh saya cuma guru pengganti, jadi harus terima dengan ikhlas.

Rutinitas saya, kembali seperti semula. Begadang, bangun siang dan berangkat kuliah. Yang biasanya pagi pagi sudah harus di sekolah, saat itu juga saya jadi tukang tidur lagi.

Namun, angin segar datang. Salah satu Bibi saya memberitahukan, kalau saya akan dijadikan karyawan tetap di sekolah. Walaupun hanya sebagai Tenaga Kependidikkan. Saya ucapkan Syukur Alhamdulillah. Mungkin setiap sesuatu harus dari tahap bawah dulu, baru naik ke tahap selanjutnya. Karena saya juga berfikir, karena menjadi guru haruslah lulusan S1. Jadi saya terima posisi awal saya sekarang.

Bukan tanpa alasan Bibi saya menyuruh Kepala Sekolah untuk merekrut saya menjadi Karyawan tetap, Bibi saya beranggapan kalau saya bisa menggunakan Komputer/Laptop dan ahli IT, sehingga bisa membantu sekolah dalam mengerjakan atau mengetik berbagai hal. Bahkan jika kita mengikuti perkembangan dunia pendidikan, sekarang ini sudah serba aplikasi dan online. Maka dari itu mereka menjadikan saya karyawan tetap.

Lambat laun, jabatan saya mulai naik tahap, saya dipercaya sebagai Operator Madrasah/Sekolah. Apa itu Operator Madrasah/Sekolah? Operaor Madrasah/Sekolah adalah Tenaga Kependidikan yang tugasnya memanage data-data sekolah dan menginputnya secara online, Operator Madrasah kerjanya bisa lebih dari itu, setiap Aplikasi-aplikasi, baik offline maupun online harus dikerjakan, bahkan menghandle semua tugas Kepala Sekolah dan Guru-guru.

Setelah beberapa tahun dan lulus S1, akhirnya saya diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan. Tapi jabatan saya sebagai Operator Madrasah tidak bisa ditinggalkan begitu saja, sampai saat ini saya masih dipercaya menjadi Operator Madrasah, mengingat tidak adanya SDM yang mampu menguasai dunia IT dikalangan guru lainnya. Jadi, sekarang ini saya mengemban dua tugas penting, menjadi Guru dan Operator Madrasah.

Selama tujuh tahun ini, banyak sekali kesan kesan yang saya dapatkan selama jadi guru. Semuanya akan saya jadi pelajaran untuk mejadi guru yang lebih baik lagi.

Sekian dulu tulisanku kali ini.Terima Kasih.

Related Posts
Muhammad Syamsul Rijal
Saya orangnya pemalu dan lebih suka menyendiri di kamar.

Related Posts

Posting Komentar